Blogger Widgets

Saturday, August 3, 2019

Tentang Dana Kas Kecil Terlengkap

Haiii Dian balik lagi nihhh xD
Sekarang Dian mau posting tentang "Dana Kas Kecil dan bukti transaksi apa saja yang diperlukan dalam pembentukan dana kas kecil, pemakaian dana kas kecil, dan pengisian kembali dana kas kecil dengan menggunakan metode tetap (imprest method). 

Dokumen proses pembentukan dana kas kecil, klik link berikut 
PROSES PEMBENTUKAN DANA KAS KECIL (PETTY CASH) 
Link 1 | Link 2

 
1. Dana kas kecil adalah uang tunai yang disediakan khusus untuk pembayaran yang jumlahnya relatif kecil atau dipandang tidak praktis jika menggunakan cek.

2. Metode Dana Tetap (Imprest Fund Method)  adalah metode pembukuan kas kecil dimana jumlah rekening kas kecilnya tidak berubah alias tetap. Apabila terjadi pengeluaran kas kecil, pemegang kas kecil tidak serta merta melalukan pencatatan atas transaksinya, tetapi sebatas mengumpulkan bukti-bukti transaksi pengeluaran.  Jika dana petty cash akan habis barulah pemegang kas kecil memulai pencatatan transaksi dengan berdasarkan bukti transaksi ekonomi yang telah dikumpulkan, lalu kemudian mengajukan pembentukan kembali dana kas kecil pada bendahara yang nominalnya sesuai dengan pembukuan dan bukti transaksi, sehingga jumlah dana kas kecilnya sama seperti semula.

3.Bagian yang terlibat dalam pembentukan dana kas kecil :
  • Kepala Keuangan
  • Bagian Utang
  • Bagian Kasa
  • Bagian Pengelola Dana Kas Kecil

4. Dokumen yang dibutuhkan dalam pembentukan dana kas kecil :
- Memo yang dibuat oleh Kepala Keuangan sebagai dokumen pendukung.
- Bukti Pengeluaran Kas (BPK) yang dibuat oleh bagian utang.
- Cek yang dibuat oleh bagian kasa.

5. Bagian yang terlibat dalam pemakaian dana kas kecil:
- Bagian pengelola dana kas kecil.
- Bagian pemakai dana kas kecil

6. Dokumen yang dibutuhkan dalam pemakaian dana kas kecil :
- Permintaan Pengeluaran Kas Kecil (PPKK) yang berisi rincian perkiraan harga yang dibuat oleh bagian pemakai dana kas kecil.
- Nota Kontan yang didapatkan dari pihak ekstern sebagai dokumen pendukung.
- Bukti Pengeluaran Kas Kecil (BPKK) yang dibuat oleh bagian pemakai dana kas kecil.

7. Bagian yang terlibat dalam pengisian kembali dana kas kecil :
- Bagian Pengelola Dana Kas Kecil
- Kepala Keuangan
- Bagian Utang
- Bagian Kasa
- Bagian Akuntansi


8. Dokumen yang diperlukan dalam pengisian dana kas kecil :
- Surat Permintaan Pengisian Dana Kas Kecil (SP2D) yang dibuat oleh bagian pengelola dana kas kecil.
- Memo yang dibuat oleh Kepala Keuangan sebagai dokumen pendukung.
- Bukti Pengeluaran Kas (BPK) yang dibuat oleh bagian utang.
- Cek yang dibuat oleh bagian kasa.

 
A. Pembentukan Dana Kas Kecil (Imprest Method)
            Proses pembentukan dana kas kecil diawali dengan kepala keuangan membuat sebuah memo untuk pembentukan dana kas kecil dengan metode tetap  untuk diserahkan kepada bagian utang agar dibuatkan bukti pengeluaran kas (BPK).
            Setelah bagian utang membuat bukti pengeluaran kas sebanyak 2 rangkap, lalu bukti pengeluaran kas rangkap kedua diberikan kepada bagian kasa agar dibuatkan ceknya, dan bukti pengeluaran kas rangkap pertama diberikan kepada bagian akuntansi untuk dijurnal. Setelah bagian kasa membuat cek, cek tersebut segera diberikan kepada bagian pengelola dana kas kecil agar cek tersebut dicairkan. Setelah cek tersebut dicairkan, kemudian uang yang telah diterima segera dimasukkan kedalam brankas perusahaan. Berikut ini merupakan contoh bukti transaksi yang terkait dalam pembentukan dana kas kecil :



B. Pemakaian Dana Kas Kecil
             Proses pemakaian dana kas kecil diawali dengan bagian pemakai dana kas kecil membuat permintaan pengeluaran kas kecil (PPKK) dan menyerahkannya kepada bagian pengelola dana kas kecil untuk meminta persetujuan dan sejumlah dana kas kecil.
            Setelah mendapatkan dana dan persetujuan, lalu bagian pemakai dana kas kecil segera membelanjakan kas kecil tersebut untuk membeli perlengkapan kantor yang sudah mulai habis.
            Bagian pemakai dana kas kecil harus mempertanggungjawabkan pemakaian dana kas kecil dengan membuat bukti pengeluaran kas kecil (BPKK) yang kemudian akan diberikan kepada bagian pengelola dana kas kecil sebagai bukti. Dan mengumpulkan bukti pendukung pemakaian dana kas kecil yang lalu harus segera diserahkan kepada bagian akuntansi untuk dijurnal.




C. Pengisian Kembali Dana Kas Kecil
               Proses pengisian kembali dana kas kecil diawali dengan bagian pengelola dana kas kecil membuat permintaan pengisian kas kecil (SP2D) berdasarkan bukti-bukti pengeluaran kas. Setelah permintaan pengisian kas kecil disetujui, lalu kepala keuangan segera membuatkan memo untuk pengisian kembali dana kas kecil untuk diserahkan kepada bagian utang agar dibuatkan bukti pengeluaran kas (BPK). Karena kita menggunakan metode dana tetap, maka pengisian dana kas kecil harus sebesar pengeluarannya.
            Setelah bagian utang membuat bukti pengeluaran kas sebanyak 2 rangkap, lalu bukti pengeluaran kas rangkap kedua diberikan kepada bagian kasa agar dibuatkan ceknya, dan bukti pengeluaran kas rangkap pertama diberikan kepada bagian akuntansi untuk dijurnal. Setelah bagian kasa membuat cek, cek tersebut segera diberikan kepada bagian pengelola dana kas kecil agar cek tersebut dicairkan. Setelah cek tersebut dicairkan, kemudian uang yang telah diterima segera dimasukkan kedalam brankas perusahaan. Dan akhirnya saldo dana kas kecil pun kembali sesuai dengan saldo seperti pada saat pembentukan.




D. Pencatatan Pembentukan, Pemakaian, dan Pengisian Kembali Dana Kas Kecil ke Dalam Jurnal.

 

***********************************
PERBEDAAN PENJURNALAN DANA KAS KECIL METODE DANA TETAP (IMPREST METHOD DAN  METODE FLUKTUASI (FLUCTUATION METHOD)

 
 
SEMOGA BERMANFAAT :-)


No comments:

Post a Comment